Obat Galau

Pernahkah kau merasa hatimu hampa, hatimu kosong? (#ungu mode on :D) Terkadang kau merasa hidup ini tak adil? Merasa sedih, gelisah, takut, kuatir dengan keadaan yang menekanmu? Putus asa karena yang kau inginkan tak kau dapatkan? Ya, penyakit galau yang sering menemani hari-hari kita.


Tapi, sadarkah kawan, karena siapa kau masih dapat bernafas, melangkah, makan, merasakan dunia berputar hari ini? Ya, itu semua adalah nikmat Allah SWT. Tak terhitung berapa jumlahnya dan terkadang kita pun tak menyadarinya. Bahkan saat kau masih bisa membaca tulisan ini.

"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.s. an-Nahl: 18).

Bersyukurlah, kau masih diberi kesempatan oleh-Nya untuk hidup dan melakukan kebaikan hari ini.

Bersyukurlah kau masih diberi kesehatan untuk menjalani aktivitasmu.

Bersyukurlah, kau masih dapat melihat indahnya dunia, merasakan kasih sayang dari orang tua dan orang terkasih lain di sekelilingmu. 

Banyak saudara kita yang tak seberuntung kita, mungkin kau masih mendapat nikmat lebih dari mereka. 

 poor kid :'(

hunger

 

 

 

Lihat, mereka saja masih bisa tertawa...

''Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (Q.s. Ibrahim: 7)

 Orang-orang mukmin sejati tetap bersyukur kepada Allah sekalipun mereka berada dalam keadaan yang sangat sulit. Sesungguhnya Allah tidak memberi cobaan melebihi kemampuan hambanya. Sikap istiqamah dan tawakal dalam menghadapi penderitaan tersebut akan membuahkan sifat sabar dan syukur dalam diri kita. Allah berjanji akan menambah nikmat kepada hamba-hamba-Nya yang mensyukuri nikmat-Nya, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak.

Jadi, obati galau mu dengan mensyukuri nikmat-Nya melalui lisan, hati, dan perbuatan. Berdoalah. Karena sesungguhnya GALAU itu God Always Listening And Understanding. :)

 

Reff : Beberapa Rahasia Al-Quran (Harun Yahya)